Kamis, 15 Maret 2012

Mengintip Proses Design Body Motor Honda

Penasaran dengan proses design sang kuda besi? Honda Jepang memberi bocoran via home pagenya tuh.. Namanya juga bocoran, pastinya dikit dong, dalam hal ini hanya tentang “konsep design body luar motor” saja. Tapi lumayan lah buat nambah informasi… Mungkin masbro banyak yang sudah tahu, tapi tak ada salahnya Akang mengulasnya kembali.
1. Penentuan Konsep Dasar Design
Dari proses inilah proses design sang kuda besi dimulai. Langkah pertama adalah membuat gambaran dimana akan dipasarkan, siapa yang akan menggunakannya, dan digunakan untuk apa tunggangannya. Para designer harus bisa memposisikan dirinya sebagai user, tidak jarang harus pergi langsung menemui calon/target pemakai dan langsung merasakan atmospher dimana si motor akan digunakan.
Photo bawah ini memperlihatkan suasa event Daitona Week di Florida, dimana di situsnya Honda tertulis event ini merupakan tempat dimana kosep CBR 1000RR Fireblade 2004 dirumuskan. Sudah jelas kan CBR 1000RR berkonsep motor sport superbike.

2.  Sketch
Dalam Proses ke-2 ini, konsep yang sudah dirumuskan dituangkan dalam bentuk gambar. Ide-ide yang ada di otak dituangkan dalam bentuk visual tentunya dengan mempertimbangkan aspek fungsi/kegunaan. Sketch tampak kanan-kiri, depan-belakang, sampai sketch perbagian juga dibuat. Hasil sketch ini bisa beratus2 lembar lho! wowww,, gak habis2 ide kreatifnya ya :-?
Sketch wajah dan ekor CBR 1000RR Fireblade
3. Proses Rendering
Dari gambar sketch ini dilakukan proses rendering untuk melihat efek 3-Dimensi. Dengan adanya proses ini sketch garis2 body  yang dibuat bisa diukur tingkat “kedalaman” dan “ketegasan” serta bisa divariasikan dalam banyak pilihan warna. Bukan hanya motor secara keseluruhan tapi detail perbagian juga dibuat renderingnya. Banyak kasus dimana sketchnya kelihatan bagus tapi setelah direndering koq jadi terlalu kompleks.
Hasil rendering ini merupakan gambar prediksi yang paling mendekati bentuk akhir dari si kuda besi. Bukan cuma tim designer saja, divisi2 lain pun terlibat dalam penilaian dan pengambilan oke tidaknya design setelah dirender.
Kali ini Akang selain menampilkan gambar rendering dari CBR 1000RR juga menampilkan gambar rendering design CBR 250R yang merupakan produk global Honda. Konsep designnya sendiri adalah motor sport 250cc beraroma moge namun nyaman dipakai harian di lingkungan Asia. Sketch awalnya sendiri dikumpulkan dari R&D  seluruh cabang Honda di dunia kemudian dipilih satu yang paling mewakili (apa iya langsung dipilih ya…)
Kedua gambar rendering paling atas terlalu sporty kayaknya ya,, akhirnya dipilih design yang bawah
 4. Proses Pembuatan 1:1 Clay Model
Setelah gambar rendering memperoleh persetujuan semua pihak, gambar ini kemudian dibuat  aslinya dari clay (tanah liat). Sebenernya tujuan proses ini adalah mengkonversi gambar rendering 2-D dalam bentuk 3-D. Proses ini sebenarnya gampang saja dilakukan di atas software, di sinilah keunikan manusia sebagai mahkluk yang memiliki cipta rasa dan karsa, sebagus apapun design di atas komputer/cad tapi saat dibuat versi aslinya kelihatan banyak kekurangan.  Selain itu bagian2 yang hubungannya dengan kenyamanan dan fungsi seperti ketinggian dan lebar jok, riding position, sudut pandang terhadap speedometer jelas merupakan hal yang harus dirasakan langsung yang sulit direfleksikan dari gambar 3D semata. Proses pembuatan clay diserahkan pada team designer khusus, biasanya orang2 seni tuh…
Hasil clay model ini nantinya dipresentasikan pada tiap divisi, terutama divisi produksi. Mereka harus bisa memprediksi apakah bentuk design clay tersebut bisa dibuat dan apa saja tingkat kesulitan produksinya, kemudian memprediksi biaya pembuatan, kan ujung2nya DUIT :D terakhir  memberi masukan  ke pihak design apa saja yang harus diperbaiki.
5.  Data Scan (Conversi menjadi data Digital)
Setelah design clay disetujui (tentunya dengan perbaikan2) proses berikutnya adalah mengkonversi ke dalam bentuk data digital. Dalam gambar berikut diilustrasikan hasil design clay  CBR 1000RR di scan dengan scanner 3D. Data hasil scan ini selanjutnya dikirim pada divisi design  engineering  untuk diolah sedemikian rupa dengan output utama “drawing” yang dijadikan acuan utama dalam produksi.
Clay CBR 1000RR lagi di-scan 3D
6. Mock-up Model
Mock-up model ini dibuat mengacu pada drawing sementara hasil scan model clay, kemudian diberi warna seperlunya. Pada tahap inilah spesifikasi detail setiap part ditentukan. Part yang ditempel bukan berbentuk clay lagi tapi sudah berupa bentuk dari material sebenarnya, misalnya cover dari plastik dll.  Mock-up model ini biasanya dibuat beberapa jenis yang dalam dunia umum disebut prototipe. Sepanjang yang Akang ketahui sangat jarang dalam proses design di Jepang sini hanya mengambil basic design dari satu prototipe saja.
Kenapa tidak cukup dengan satu prototype saja Kang? Akang kasih contoh ya, untuk menentukan bentuk akhir knalpot jenis A dan B saja  mungkin diperlukan sampai 2-prototipe sebagai pembanding , tidak cukup dengan nempel knalpot A pada satu prototype terus diphoto kemudian dilepas dan ditempel knalpot B pada protoype yang sama terus diphoto lagi, dan terakhir membandingkan kedua photo tersebut,,,  Feelnya gak dapet lah…  yang paling tepat ya tempel knalpot A dan B pada 2 prototipe yang sama terus bandingkan langsung… lebih afdol :D
Bandingkan dengan gambar rendering di belakangnya,, mirip kan?
7. Coloring Design
Pada tahap ini dilakukan penentuan pemberian warna dan striping (grafik) pada body motor. Dengan pemberian warna ini diharapkan body motor yang sedemikian rupa didesign dengan susah payah, daya tariknya semakin terpancar  dan merayu sang konsumen, halah :D
Pemilihan warna ini tidak sembarangan tapi mengacu pada hasil survey lho! Contohnya saja di tanah air dalam 2 tahun terakhir warna putih mulai menjadi trend, makanya pabrikan berlomba2 mengeluarkan varian motornya yang berwarna putih, seperti Yahama Vixion putih yang pada tahun 2011 ini diperkenalkan YMKI atau penambahan striping pada Bajaj Pulsar 220 menyesuaikan selera pasar padahal sebelumnya Vixion belum ada tuh warna putih dan Pulsar 220 selalu polos tanpa stripping.
CBR 1000RR dengan 3 jenis coloring
8. Production Trial
Ini adalah proses dimana dilakukan percobaan produksi, hasil produk ini dievaluasi sedemikian rupa agar tidak terdeteksi adanya cacat. Khusus untuk body, evaluasi tidak hanya dilakukan pada kerapihan finishing saja tetapi juga meliputi evaluasi pada part2 yang memiliki nilai “fungsi” misalnya apakah design lampu yang dibuat tidak bergetar dan menyala sesuai yang dipersyaratkan, apakah switch tetap berfungsi dengan baik setelah ribuan kali ditekan, dll deh!!!
Hasil akhir Honda CBR 1000RR Fireblade